Salah satu tanda tanah adalah daerah Semarang Simpang Lima. Bidang ini terletak di jantung kota. Dikenal sebagai Simpang Lima terletak di persimpangan Jl Pandanaran, Jl Gajah Mada, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ahmad Dahlan, dan Jalan Pahlawan.
Pengembangan fungsi Simpang Lima ke alun-alun adalah saran Presiden pertama Republik Indonesia yang menunjukkan pengadaan square di Semarang bukan Kanjengan. Alun-alun dimiliki Semarang sejak pemerintahan pertama Adipati Agung Semarang yang telah berubah menjadi sebuah pusat perbelanjaan.
Berfungsi sebagai upacara, Simpang Lima juga menjadi tempat untuk pertunjukan, tempat rekreasi, bahkan sebagai pasar tiban pada waktu tertentu.
Berbagai jenis makanan yang baik makanan dan camilan yang dijual oleh berat dengan gaya lesehan berlangsung di trotoar dan di alun-alun.
Sementara itu, souvenir, perlengkapan sekolah untuk peralatan rumah tangga, sandal sampai hiasan rambut, juga dijual di sini. Pusat kota Semarang Simpang Lima dapat dianggap sebagai pusat kegiatan. Kelihatannya karena ada sekitar Pusat Perbelanjaan Simpang Lima seperti Citraland, Simpang Lima Plaza, Gajah Mada Plaza, Simpang Lima shopping mall dan Hotel berbintang, Hotel Ciputra dan Hotel Horison.
Jika Anda penimat jajan, sempatkanlah waktu ke Simpang Lima. Setiap minggu pagi, puluhan jenis kue yang dijual. Makanan ringan untuk "berat" tersedia di sini. Pecel mBok Sador adalah salah satu tempat terkenal di sini. Namun, Anda memiliki banyak pilihan lain. Selain pecel, Anda juga bisa mencoba nasi Gandul. Ada setidaknya tiga kios-kios yang melayani sebagai menu utama.
Selain pusat perbelanjaan ada juga tempat ibadah yaitu Masjid Baiturrahman. Bidang Simpang Lima selain upacara dan pertunjukan serta area rekreasi. Pada malam Simpang Lima dikunjungi oleh banyak orang untuk bersantai da